Cari

Senin, 14 Maret 2011

Dampak Wanita sebagai perokok aktif




Bukan suatu rahasia lagi bahwa merokok adalah suatu kebiasaan yang dapat membahayakan bagi kesehatan karena dapat memicu berbagai macam penyakit yang mengakibatkan kematian, baik perokok pasif maupun yang aktif. Dan sayangnya, masih banyak orang di luar sana yang memilih untuk menghisapnya.
Di dalam asap rokok sendiri terdapt 4.000 zat kimia yang sangat berbahaya untuk kesehatan, dua di antaranya nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik (bahan-bahan yang dapat menyebabkan kanker). Perilaku merokok untuk sebagian orang merupakan perilaku yang dapat di tolerir. Hal dilihat dai berbagai aspek kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah, kantor, kampus, bus, maupun di sudut-sudut jalan raya. Hampir setiap hari kita dapat menjumpai orang yang sedang merokok, dan lebih parahnya lagi orang-orang disekitarnya seringkali tidak peduli. Hal ini sangat memprihatinkan bukan? Apalagi perilaku merokok bukan dari kalangan pria saja, tapi sudah merembet ke kalangan wanita. Lihat saja banyak fakta yang membuktikan seputar wanita yang merokok di Amerika yang meninggal akibat kanker paru-paru, ada juga wanita yang sedang hamil mengalami resiko keguguran, kelahiran mati, prematur, dan bayi lahir dengan berat badan yang rendah. Wanita biasanya menderita penyakit jantung lebih lambat daripada pria, namun tidak begitu halnya jika wanita merokok. Faktanya wanita perokok akan menderita serangan jantung lebih cepat 12 tahun daripada wanita yang tidak merokok. Hal ini terkait hormon terpenting wanita yaitu estrogen.
 Pada masa remaja dan usia produktif, hormon ini melindungi wanita dari penyakit jantung. Estrogen juga meningkatkan kolesterol baik dalam tubuh dan juga membantu menjaga peredaran darah, sehingga mencegah penyumbatan pada pembuluh darah yang beresiko memicu serangan jantung.
Wanita perokok mempunyai risiko terhadap kanker mulut, faring, laring (pita suara), esophagus, pankreas, ginjal, kandung kemih, leher rahim khususnya kanker paru-paru lebih tinggi dibandingkan laki-laki perokok. Jika dibandingkan laki-laki perokok, wanita perokok lebih sulit melepaskan ketergantungan terhadap rokok seperti nikotin. Wanita bisa saja melepaskan diri dari rokok tapi perlu banyak dukungan psikologis untuk mewujudkannya. 

Survei peneliti tentang perilaku merokok pada wanita :Berdasarkan penelitian yang dilakukan Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, Wanita lebih banyak membutuhkan bantuan dan dukungan jika ingin berhenti merokok. Peneliti menyatakan, wanita bisa saja melepaskan diri dari rokok tetapi perlu lebih banyak dukungan psikologis untuk mewujudkannya.
Menurut Dr. Ivana T. Croghan, peneliti Mayo Clinic, dari sisi psikologis wanita lebih dekat dengan sifat mudah depresi, sensitif, dan mudah marah. Perasaan-perasaan itu akan menyebabkan wanita perokok akan terus mengambil sebatang rokok, sebatang rokok, dan terus-menerus jika dihinggapi perasaan itu.
Emosi memang sangat berpengaruh untuk memicu seseorang menjadi seorang perokok. Dr. Ivana T. Croghan mengatakan, dukungan secara emosional, baik dilakukan oleh psikolog maupun orang-orang sekitar dapat menjadi “alat” untuk melepaskan seorang wanita dari rokok ketimbang menggunakan obat-obat medis.
Ternyata lebih banyak kerugiannya kan daripada keuntungannya? Terutama buat cewe nih..
Mungkin bagi sebagian orang akan berpikir, “eh, lo bisa nulis kayak gini karena lo ga pernah ngerokok!”
Iya, saya memang bukan seorang perokok. dan mungkin juga ga ngerti alasan-alasan apa yang membuat kalian ngerokok. Yang pasti dalam tulisan saya ini, saya cuma berusaha membuka mata kalian lebar-lebar tentang pengaruh buruk merokok terutama buat para wanita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar